Perkembangan Media Sosial dan Penggunaannya dalam Profesi Public Relation (Humas)
Saat
ini internet sudah memudahkan hidup manusia. Mencari informasi, mendapatkan
berita terbaru, berkomunikasi dengan teman-teman lama maupun baru, update pekerjaan dan lain-lain semua
terasa lebih mudah. Tim Berners Lee adalah ilmuwan komputer yang menemukan dan
mengembangkan jaringan internet (www). Lalu apa bedanya dengan internet?
Internet adalah jaringan komputer sedunia yang dibentuk dan dikembangkan pertama
kali oleh Departemen Riset Pertahanan AS. Sementara itu, WWW adalah media bagi
orang untuk dapat berbagi dokumen, gambar, film, musik dan informasi, serta
menjual barang dan jasa, sekaligus tempat menaruh company profile perusahaan atau data pribadi.
Setelah
melalui rentang waktu yang cukup singkat seiring perkembangan jaman, mulai
bermunculan situs media sosial yang dapat diakses oleh setiap orang di dunia.
Di dalam media sosial tersebut siapapun bisa menyimpan dan berbagi apapun,
bahkan data pribadi sekalipun bisa disimpan asal pengguna (user) dapat menjamin kerahasiaan data tersebut.
Media
sosial mempunyai ciri - ciri sebagai berikut :
- Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa ke berbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet
- Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper
- Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya
- Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi
Dalam
perkembangan dunia teknologi yang sangat pesat, sudah banyak media sosial yang
menawarkan kemudahan seseorang dalam mencari informasi dan berbagai hal lainnya.
Ada enam jenis media sosial yang dapat dibedakan oleh tingkat eksposur
masing-masing pengguna, yaitu :
1. Collaborative
Project
Tingkatan yang pertama adalah Collaborative Project (proyek
kolaborasi) dimana user atau
penggunanya dapat mengubah, menambah, ataupun me-remove konten-konten yang ada di web/media sosial tersebut,
contohnya Wikipedia. Wikipedia adalah proyek ensiklopedia multibahasa dalam
jaringan yang bebas dan terbuka, yang dijalankan oleh Wikimedia Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di
Amerika Serikat. Nama Wikipedia berasal dari gabungan kata wiki dan encyclopedia.
Wikipedia dirilis pada tahun 2001 oleh Jimmy Wales dan Larry Sanger, dan kini
merupakan karya referensi paling besar, cepat berkembang, dan populer di
Internet. Proyek Wikipedia ini sendiri bertujuan untuk memberikan berbagai ilmu
pengetahuan kepada manusia.
Secara keistimewaan, selain menyajikan
informasi yang biasa ditemui di dalam sebuah ensiklopedia, Wikipedia juga
memuat artikel-artikel yang biasanya ditemukan di dalam almanak, majalah
spesialis, dan topik-topik berita yang masih hangat. Banyak orang yang
menggunakan Wikipedia ini untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan rumah.
Wikipedia berawal sebagai proyek
sampingan Nupedia, ensiklopedia bebas saring yang artikelnya ditulis oleh para
ahli. Larry Sanger, yang mendirikan Nupedia bersama Jimmy Wales, melontarkan
ide mengenai ensiklopedia berbasis wiki pada 10 Januari 2001 di milis Nupedia.
Kemudian pada 15 Januari 2001, Wikipedia secara resmi pun dipublikasikan.
2. Blogs
and Microblogs
Pada media sosial ini user lebih bebas dalam mengekspresikan
sesuatu seperti curhat ataupun mengkritik kebijakan pemerintah. Kita ambil
contoh Twitter, kenapa Twitter? Semua orang pasti tertuju pada sebuah situs microblogging yang memiliki lambing
burung berkicau ini. Lantas, apa istimewanya Twitter yang bahkan bisa
mengalahkan jejaring sosial Facebook? Selain tampilannya yang sederhana,
Twitter yang hanya dibatasi 140 karakter saja mampu menjadikan Twitter sebagai
situs microblogging terpopuler saat ini,
bahkan menjadi nomor 1 di negara Adidaya, terutama bagi kalangan muda-mudi.
Dibuat oleh Biz Stone, Jack Dorsey dan
Evan Williams pada 2006, Twitter membius dunia yang saat itu lagi demam situs microblogging yang bisa di isi data
pribadi dan cara berteman dengan cara meng-add
akun orang lain. Twitter ternyata tampil beda, Twitter benar-benar sederhana,
hanya memberikan fasilitas pembaruan (tweet) dengan maksimum karakter 140
karakterr saja. Fasilitas pertemanannya pun menggunakan konsep Follow dan “wow-nya” tidak dibatasi! Kita bisa mem-follow berapapun orang yang kita inginkan dan di follow oleh orang berapapun jumlahnya,
mudah dibanding jejaring sosial lain. Yang bisa di isikan dalam Twitter adalah
nama lengkap, nickname yang di
inginkan, foto profil dan alamat website. Sederhana bukan?
3. Content
Communities
Pada
website/media sosial ini para pengguna saling meng-share konten-konten media, baik seperti video, ebook, gambar, dan
lain-lain. Contohnya Youtube. Disini Youtube menyajikan berbagi video dengan siapapun,
dimanapun dan kapanpun. Youtube sendiri mulai didirikan pada Februari 2005 oleh
tiga orang mantan karyawan PayPal, Steve
Chen, Chad Hurley, dan Jawed Karim. Vidio awal yang di upload di Youtube berjudul “Me at the Zoo”, hingga sekarang video
tersebut masih bisa disaksikan di Youtube.
Pemilihan
nama www.youtube.com
memunculkan masalah bagi salah satu situs yang namanya mirip dengan Youtube
yaitu www.utube.com.
Pemilik situs tersebut Universal Tube & Rollform Equipment mengajukan
gugatan terhadap Youtube pada November 2006 setelah Utube merasa kelebihan
beban karena setiap orang lebih memilih mengakses Youtube ketimbang Utube.
Pada oktober 2006 Youtube, Google Inc.
membeli Youtube senilai 1.65 miliar US$ karena diyakini Youtube dapat menyamai
besarnya Bandwidth keseluruhan internet di dunia pada tahun 2000. Pada
pertengahan 2008 majalah Forbes memberitakan bahwa pendapatan Youtube selama
tahun 2008 diperkirakan mencapai 200 juta US$. Pada tahun yang sama, Youtube
mendapatkan penghargaan George Foster
Peaboy Award dan karena telah menjadi “Speaker
Comers” dan ikut berjasa dalam pembangunan demokrasi dan kebebasan berpendapat.
Saat ini Youtube menjadi situs online
video provider paling dominan di Amerika Serikat, bahkan mungkin dunia, dengan
menguasai 43% pasar. Diperkirakan 20 jam durasi video di upload ke Youtube setiap menitnya dengan 6 miliar views per hari.
4. Social
Networking Sites
Merupakan
aplikasi yang mengizinkan user untuk
dapat terhubung dengan cara membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubung
dengan orang lain. Informasi pribadi itu bisa seperti foto – foto, dsb.
Facebook adalah contoh dari Social Networking
Sites yang paling banyak digandrungi dari anak-anak sampai yang paling
dewasa (orang tua) pun mempunyai akun Facebook.
Facebook
sendiri merupakan hasil kreasi dari Mark Zuckerberg yang telah membius jutaan
pengguna internet di seluruh belahan dunia. Tua, muda, pegawai, pejabat, artis,
bahkan banyak public figure terkemuka
dunia yang kepincut dengan Facebook yang tujuan awal dibuatnya hanya untuk
komunikasi intern kampusnya sendiri.
Indonesia berada di peringkat ke
7(tujuh) pengguna Facebook terbanyak. Dibawah Turki, Perancis, Kanada dan
Italia. Pertumbuhan grafik pengguna Facebook di Indonesia juga mengalahkan
Negara tetangga seperti Singapura, Thailand dan Malaysia bahkan dari Negara
ASEAN lainnya.
5. Virtual
Game Worlds
Merupakan
dunia virtual dimana user bisa muncul
dalam bentuk avatar-avatar yang diinginkan serta berinteraksi dengan orang lain
selayaknya di dunia nyata. Contohnya World
of Warcraft.
Perkembangan
terakhir di dunia maya ialah munculnya MMOG/MMORPG dan virtual world. MMOG (Massively
Multiplayer Online Game) berkembang dengan pesat beberapa tahun belakangan
ini. Untuk game World of Warcraft
saja sudah mencapai 8,5 juta pendaftar di seluruh dunia.
Virtual
game world ini sering disebut sebagai next step dari perkembangan interface
dunia maya, karena sebuah langkah wajar jika interaksi yang berbasis 2D (Web) menjadi 3D (Virtual World)
6. Virtual
Social Worlds
Tingkatan
yang ke enam ini adalah dunia virtual yang dimana penggunanya merasa hidup di
dunia virtual, sama seperti Virtual Game
World, berinteraksi dengan yang lain. Namun, Virtual Social World lebih bebas dan lebih ke arah kehidupan.
Contoh untuk Virtual Social Worlds
adalah Second Life. Second Life (Kehidupan Kedua) adalah dunia
maya berbasis internet yang diluncurkan pada tahun 2003. Second Life dikembangkan oleh perusahaan riset Linden Research, Inc
(sering disebut juga lab Linden), komunitas maya ini menjadi perhatian dunia
saat diliput oleh media berita pada akhir tahun 2006 dan awal 2007. Sebuah
program yang diberi nama Second Life
Viewer dapat diunduh saat penggunanya ingin menamakan dirinya “Penghuni” (Resident). Hal ini memungkinkan penghuni
satu dan lainnya untuk saling berinteraksi melalui avatar-avatar yang dapat
bergerak. Second Life memungkinkan
pengunanya untuk memiliki jaringan social berbasis internet.
Pada
tahun 1999, Philip Rosedale (dikenal sebagai Phlip Linden) membentuk Linden
Lab, mengembangkan perangkat keras computer yang memungkinkan orang untuk
tenggelam dalam dunia maya. Dalam bentuknya yang paling awal, Linden Lab
berjuang untuk menghasilkan versi komersial dari perangkat keras, yang dikenal
sebagai “Rig”, yang diwujudkan dalam
bentuk prototype baja dengan monitor komputer.
Setelah
membahas mengenai perkembangan ke enam tingkatan media social diatas, sekarang
bagaimana jika ke enam tingkatan media sosial tersebut dikaitkan penggunaannya
dengan profesi Public Relation (PR)
atau Humas? Dalam profesi ini, PR atau Humas dituntut agar dapat berkomunikasi
secara luas dengan siapapun. Dalam hal ini, seorang PR dapat memanfaatkan media
sosial untuk berbagi ilmu kepada manusia tentang dasar-dasar ilmu PR hingga
bagaimana seorang PR dapat mengangkat atau membawa perusahaan dimana dia
bekerja berada di posisi teratas serta mendapat citra positif di mata dunia.
Sebelum
membahas lebih lanjut bagaimana penggunaan media sosial di bidang profesi PR
atau humas, ada baiknya jika kita membahas apa itu media sosial. Media sosial
adalah sebuah media online yang
memungkinkan para penggunanya untuk berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan
isi, meliputi: blog, jejaring social, wiki, forum, dan dunia virtual.
Penjelasan tadi diatas adalah bentuk contoh media sosial yang paling umum
digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia pada zaman ini.
Media
sosial itu sendiri mulai berkembang pada tahun 1978 dari penemuan sistem papan buletin
yang memungkinkan untuk dapat berhubungan dengan orang lain menggunakan surat
elektronik, ataupun mengunggah dan mengunduh perangkat lunak, semua ini
dilakukan masih dengan menggunakan saluran telepon yang terhubung dengan modem.
- Penggunaan atau Manfaat Media Sosial dalam Profesi PR/Humas
Untuk
sebagian orang, media sosial dimanfaatkan untuk mendulang rejeki, seperti
jual-beli online atau mempromosikan
jenis bisnis yang dijalankan, atau sekedar memasang iklan di web orang lain.
Bagi profesi PR atau Humas ini media sosial dapat dimanfaatkan sebagai media
promosi ke khalayak dunia. Misal seorang Humas Marketing perusahaan dapat melakukan penjualan didalam virtual world seperti layaknya membuka
toko atau ikut pameran, di dalamnya semua produk dapat ditampilkan dan dapat
diperjualbelikan. Selain itu, Humas juga dapat membuat semacam gathering atau press conference yang terbuka untuk menyalurkan pesan PR, karena
tidak memerlukan sewa tempat maka biaya bisa di tekan.
Tentu
selain sebagai media promosi, Humas dapat menciptakan media Internal Communication, ini semacam
ruang sosialisasi virtual atau ruang kumpul dimana semua pegawai bisa
dikumpulkan untuk melakukan internal
communication (komunikasi internal), misalkan saja sebuah forum, hal
seperti itu dapat dimanfaatkan untuk mengkomunikasi visi, misi, dan value
perusahaan.
Karena
di dunia virtual tidak ada batas-batas fisik, maka Humas bisa menciptakan brand experience yang dapat di explore dengan lebih kreatif dan
imajinatif lagi sehingga bisa menimbulkan brand
experience yang fantastik.
Sebenarnya
apapun dapat dilakukan di virtual world
asalkan penggunanya mampu berfikir kreatif, inovatif dan imajinatif untuk dapat
mengembangkan lagi sistem informasi demi tercapainya tujuan utama dari
perusahaan atau bisnis online yang
sedang dijalankan.
http://duniamediasosial.wordpress.com/
0 komentar:
Posting Komentar